Photobucket

Rabu, 27 Agustus 2008

Puisi : Hujan



Hujan

Mungkin sekarang memang sudah waktunya berganti musim

Hari mulai hujan terus
Didahului dengan langit hitam kelam
Ada sedikit rasa takut dalam diriku
Sendiri…
Kesepian…

Kemudian turunlah hujan Manusia dengan sejuta kegagahannya Menjadi tidak berarti apa-apa disaat hujan Hanya bisa diam, Mungkin merenung. Banyak memori yang tiba-tiba keluar Berloncatan disaat hujan Sejuta kenangan yang tanpa permisi Memenuhi seluruh isi Kepala Perasaan-perasaan yang hanya di dapat Pada saat hujan turun.

Hujan deras, Ada yang memilih mencermati, Mengagumi, membiarkan diri Beristirahat sejenak dari hiruk pikuk dunia Ada juga yang marah karena aktivitasnya terhenti. Terputus dari sesuatu yang disebut dengan peradaban Sebagian merasa takut, Merasa hujan seperti badai yang menghampiri Seluruh hidupnya. Kadang seseorang merasakan ketiganya…

Tetapi Sore ini, Entah mengapa hujan menjadi punya makna, Selalu ada pelangi setelah hujan, Awan selalu kembali cerah, Anak kecil, tukang jualan, hingga para Pekerja kembali memenuhi jalanan. Hujan ternyata bukan untuk selamanya, Kadang memang panjang, Kadang teramat panjang. Tapi semua itu kembali normal, Masih ada kehidupan setelah hujan… Masalah itu ibarat hujan, Betapa pun berat, Betapa pun sakit, Menyesakan,Membuat mual dan ingin muntah,

Suatu hari…
Pasti akan berakhir
Bersabar, menunggu, mungkin merenung.
Sambil menanti hujan usai
Tidak perlu menembus derasnya hujan,
Membiarkan diri bertambah sakit
Atau basah kuyup.
Sedikit lagi….
Matahari akan kembali bersinar.
Sedikit lagi…
Keceriaan akan kembali mengisi hari.
Sedikit lagi…

0 komentar:

Posting Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com